Sabtu, 29 September 2012

Jejaring Sosial Bisa Pengaruhi Orang untuk Memilih?

Yoga Hastyadi Widiartanto - Okezone
Kamis, 20 September 2012 11:03 wib
Grafik statistik kicauan Jokowi di Twitter, putaran pertama pilgub DKI Jakarta 2012 (Foto: salingsilang.com)
WASHINGTON - Pengaruh jejaring sosial dalam kampanye politik seperti dinilai Pakar Strategi Komunikasi Politik, Peter Fenn, semakin meningkat, salah satunya di Amerika Serikat (AS). Facebook maupun Twitter menjadi alat komunikasi politik yang ampuh.

Dilansir dari Voice of America, Kamis (20/9/2012), kampanye politik biasanya mengandalkan pidato atau surat kabar untuk bisa menjangkau pemilih. Selanjutnya alat kampanye tersebut beralih ke radio dan TV. Kini, melalui internet, kampanye bisa dilakukan dengan lebih instan melalui jejaring sosial.

Menilik pada pemilihan umum AS 2008 lalu, kandidat partai Demokrat Barack Obama menggunakan internet sebagai alat kampanye. Cara ini berdampak signifikan.

"Pertama, jika melihat dari sisi jumlahnya, ini benar-benar hebat. Dia memiliki 4 juta penyumbang dana untuk kampanyenya. Ini berarti ada satu di setiap 17 orang pemilihnya yang memberikan uang," ujar Fenn.

Sementara itu pada pemilihan umum presiden AS 2012 ini, baik Obama maupun penantangnya dari partai Republik, Mitt Romney memanfaatkan internet termasuk jejaring sosial Facebook dan Twitter dengan massif dan strategis.

"Saya berpikir Twitter adalah sejenis alat pamungkas untuk saling kontak secara real-time. Twitter adalah percakapan yang terjadi secara real-time," terang Digital Media Director dalam kampanye Romney, Zac Moffat.

Melirik ke Jakarta
Menilik ke kampanye pemilihan presiden AS itu, jejaring sosial terlihat memberi pengaruh signifikan. Terlebih karena kemampuan alat ini untuk bersentuhan langsung dengan pemilih, kapanpun dan dimanapun.

Di Jakarta sendiri, data yang diperoleh dari salingsilang.com yang dihimpun April hingga Juli 2012 memperlihatkan banyaknya perbincangan Twitter mengenai kandidat pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012.

Dari enam kandidat saat itu, Jokowi menjadi salah satu yang banyak diperbincangkan di situs layanan microblogging tersebut. Kemudian diikuti Foke dan Faisal Beim.

Jokowi mencatatkan jumlah 297.925 tweet dengan 89.945 pengguna yang mengkicau tentang Jokowi-Ahok. Sedangkan untuk Foke-Nara mencatatkan 289.566 kicauan dengan 73.314 yang mengicau. Kemudian diposisi ketiga ditempati calon independen yaitu Faisal-Biem 211.954 tweet dengan 20.624 orang yang berkicau.

Kini telah dibuka pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 putaran kedua, di mana pasangan Foke-Nara berhadapan dengan Jokowi-Ahok. Akankah kicauan-kicauan dunia maya turut memberi pengaruhnya di sini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar